LAMPUNG - Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Lampung Peduli Rohingya melakukan aksi di Tugu Adipura, Jumat (3/8). Dimulai dengan jalan kaki dari depan Gramedia, para mahasiswa tersebut juga menggalang dana dari masyarakat. Dalam aksi tersebut, para peserta aksi memakai pakaian serba hitam, sebagai bentuk perasaan berduka-cita atas penindasan etnis muslim Rohingya di Myanmar.
Aliansi ini merupakan gabungan antara KAMMI Lampung, FSLDK Lampung, FKAR, FORKAPMI, dan BEM se-Bandar Lampung. Koordinator Lapangan Aksi, Asis Budi Santoso mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan aksi kepedulian terhadap muslim Rohingya yang ditindas di Myanmar. “Sesungguhnya muslim itu bersaudara, maka harus ada langkah tegas terhadap penindasan muslim Rohingya. Indonesia sebagai negara dengan muslim terbesar dan juga pemimpin ASEAN harus mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya” ujar Asis.
Dalam aksi tersebut, Aliansi ini menyampaikan pernyataan sikap:
1. Mengutuk keras tindakan dzalim militer Myanmar terhadap kaum muslim di Rohingya,
2. Menuntut pemerintah Myanmar untuk mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya dan menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap etnis Rohingya,
3. Mendesak pemerintah RI untuk berperan aktif membantu penyelesaian tragedi kemanusiaan tersebut,
4. Menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk ikut peduli dan turut memberikan bantuan untuk etnis Rohingya.
Adapun hasil penggalangan dana pada hari kedua berhasil mengumpulkan dana sebanyak 1,5 juta lebih. Penggalangan dana tersebut telah dimulai pada hari Rabu (1/8) dengan mengumpulkan donasi dari masyarakat di beberapa ruas jalan raya, antara lain di Jalan Zainal Abidin Pagaralam, dan di lampu merah Pramuka. Dana bantuan tersebut rencananya akan disalurkan melalui KRC (KAMMI Reaksi Cepat) yang berpusat di Jakarta, untuk selanjutnya diberikan langsung kepada muslim Rohingya.
Source
Aliansi ini merupakan gabungan antara KAMMI Lampung, FSLDK Lampung, FKAR, FORKAPMI, dan BEM se-Bandar Lampung. Koordinator Lapangan Aksi, Asis Budi Santoso mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan aksi kepedulian terhadap muslim Rohingya yang ditindas di Myanmar. “Sesungguhnya muslim itu bersaudara, maka harus ada langkah tegas terhadap penindasan muslim Rohingya. Indonesia sebagai negara dengan muslim terbesar dan juga pemimpin ASEAN harus mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya” ujar Asis.
Dalam aksi tersebut, Aliansi ini menyampaikan pernyataan sikap:
1. Mengutuk keras tindakan dzalim militer Myanmar terhadap kaum muslim di Rohingya,
2. Menuntut pemerintah Myanmar untuk mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya dan menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap etnis Rohingya,
3. Mendesak pemerintah RI untuk berperan aktif membantu penyelesaian tragedi kemanusiaan tersebut,
4. Menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk ikut peduli dan turut memberikan bantuan untuk etnis Rohingya.
Adapun hasil penggalangan dana pada hari kedua berhasil mengumpulkan dana sebanyak 1,5 juta lebih. Penggalangan dana tersebut telah dimulai pada hari Rabu (1/8) dengan mengumpulkan donasi dari masyarakat di beberapa ruas jalan raya, antara lain di Jalan Zainal Abidin Pagaralam, dan di lampu merah Pramuka. Dana bantuan tersebut rencananya akan disalurkan melalui KRC (KAMMI Reaksi Cepat) yang berpusat di Jakarta, untuk selanjutnya diberikan langsung kepada muslim Rohingya.
Source
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !