Headlines News :
Home » » Antara Idialisme dan Realitas

Antara Idialisme dan Realitas

Written By blog contoh saja on Senin, 06 Agustus 2012 | 08.55

Mengenang gerakan anak-anak muda yang terlahir di sebuah masa yang menuntut dirinya untuk bergerak membangun kekuatan bersama guna melawan sebuah keterpurukan zaman yang sedang mengalami krisis multidimensi ketika itu, berawal dari krisis politik kepemimpinan, yang dampaknya terjadi krisis perekonomian yang berkepanjangan, krisis sosial dan kebudayaan. Tampak nyata bangsa Indonesia semakin terpuruk dengan adanya kemiskinan, pengangguran, dan penindasan.  Dari situlah, maka anak-anak muda yang saat ini tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini lahir, awalnya anak-anak muda yang tergabung di dalam KAMMI ini adalah berasal dari anak-anak masjid di kampus atau lebih dikenal anak-anak Lembaga Dakwah Kampus (LDK).
Lembaga Dakwah Kampus yang merupakan lembaga yang memiliki idealisme Islam yang sangat mengakar, sehingga KAMMI dalam perkembangannya menjadi elemen gerakan mahasiswa ekstra kampus memiliki landasan yang jelas dalam bergerak, yaitu Ideologi Islam yang mengakar,  totalitas, sempurna, dan universal; itulah yang menjadi landasan ideologi KAMMI. Sebagaimana  Firman Allah SWT.  “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah (2) : 108).
Hasan al-Banna, mengungkapkan bahwa Islam adalah sistem yang menyeluruh, dan menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih. (Risalah Ta’lim, Hasan Al Banna)
Itulah inspirasi yang menjadikan spirit gerakan anak-anak muda ini dalam bergerak. Karena diyakini dengan ideologi Islam yang sempurna, pergerakan KAMMI mampu melakukan perubahan yang nyata.“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya’: 107). Islam mampu menjadikan rahmat yang penuh dengan kedamaian, kenyamanan, kemakmuran, dan mewujudkan peradaban zaman yang mulia.
”Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebaikan (amal shaleh), bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai..” (QS. An-Nur: 55)
Optimisme dengan kekuatan iman yang kokoh tertanam dalam hati kader-kader KAMMI menjadi modal paling utama dan terbesar dalam melakukan sebuah perubahan di tengah kondisi bangsa yang sudah tidak menentu arahnya. Dimana kondisi yang ada menunjukkan, bahwa  kebaikan semakin tersingkirkan sementara kedzaliman merajalela dan dianggap hal yang wajar dan bahkan dibanggakan. Ini tampak nyata ketika bangsa Indonesia yang mayoritas muslim ternyata belum bisa menanamkan Islam secara sempurna, implikasinya adalah terjadi penindasan sesama saudara, korupsi dari “pertigaan sampe senayan” masih dipraktekkan, supremasi hukum tidak ditegakkan seadil-adilnya, pertikaian antar golongan, suku, ras, dan agama; pertikaian rakyat dengan penguasa karena sudah rendahnya kepercayaan rakyak kepada pemimpin,  dan masih banyak masalah tentunya jika kita mau uangkapkan permasalahan bangsa ini.
Padahal, seandainya bangsa Indonesia yang mayoritas muslim ini mampu menanamkan Islam secara total, maka janji Allah pasti akan terwujud menjadi negeri yang unggul. Firman Allah SWT.: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96). Ayat ini jika dipahami dengan benar akan menjadi teori perubahan yang sangat jelas dan terukur.
Gerakan KAMMI dituntut bisa selalu progresif untuk bisa terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangsa dan negara Indonesia, sebagai bagian dari elemen bangsa yang mempunyai tanggungjawab besar untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. KAMMI akan senantiasa bergerak dan terus melakukan perubahan. Sebagaimana Visi KAMMI: “KAMMI adalah sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami.” KAMMI akan menjadi wadah permanen artinya KAMMI sampai kapan pun akan tetap ada, dan cita-cita besar KAMMI adalah melahirkan kader-kader pemimpin bangsa yang berkarakter.
Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI, karena kepemimpinan umat merupakan pilar utama sebagai solusi nyata untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang cukup kompleks saat ini. Betapa tidak, sejak awal negeri ini berdiri selalu saja dihadapkan dengan permasalahan kepemimpinan yang belum mampu mengakomodir umat secara keseluruhan sehingga masalah akan senantiasa terus ada dan bahkan semakin banyak. Pemimpin yang tidak memiliki integritas yang baik selalu menghiasi di setiap level pemerintahan yang ada di seluruh penjuru tanah air. Ini menjadi keprihatinan tentunya dan merupakan sumber permasalahan, sehingga Indonesia masih dilanda kemiskinan, pengangguran karena kurangnya lapangan kerja dan nasib ribuan TKI di luar negeri menjadi bukti nyata, dan terjadinya dekadensi moral bangsa Indonesia yang semakin dihegemoni oleh budaya asing.
KAMMI akan melahirkan sosok pemimpin yang memiliki idealisme yang kokoh sebagaimana digariskan dalam sistem perjuangannya. Sosok pemimpin bagi KAMMI adalah sebagimana yang menjadi jargon yaitu “Muslim Negarawan” seperti apa sosok Muslim Negarawan? Dengan mudah kita mengetahuinya dalam “Kredo Gerakan KAMMI” namun, secara umum terdapat 5 profil sosok Muslim Negarawan : Ideologi Islam yang mengakar, idealis dan konsisten, basis pemikiran dan pengetahuan yang mapan, berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa, dan perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan. Dan turunnya  mereka memiliki 6 kompetensi kritis yang harus dipenuhi oleh sosok Muslim Negarawan yaitu: pengetahuan ke-Islaman, kredibilitas moral, wawasan ke-Indonesia-an, kepakaran, dan profesionalisme, kepemimpinan dan diplomasi serta jaringan.
Tantangan untuk bergerak semakin hari semakin berat sehingga penjagaan asholah atau orisinilitas gerakan harus senantiasa terjaga.  Karena merupakan sumber kekuatan utama dalam menjaga konsistensi perjuangan KAMMI seterusnya, demi terus bisa melakukan perbaikan Indonesia.
Gerak KAMMI kedepan harus semakin masiff dalam dua hal, yang pertama adalah konsiten dan memaksimalkan proses pengkaderan karena ini adalah ruhnya KAMMI, sehingga terlahirlah banyak pemimpin “Muslim Negarawan” yang akan memimpin negeri ini sebagai strategi yang teah digariskan dalam perbaikan Indonesia.
Kedua adalah menguatkan gerakan politik ekstraparlementer yang menjadi aksi nyata KAMMI secara langsung pada kondisi Indonesia saat ini yang sedang dilanda banyak permasalahan.

Ikhwan 
PK KAMMI Kudus
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Template Design by Creating Website Published by Mas Template