Headlines News :
Home » » Muslim Rohingya: Berikan Kami Suaka Politik

Muslim Rohingya: Berikan Kami Suaka Politik

Written By blog contoh saja on Selasa, 31 Juli 2012 | 21.17



Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Kepulauan Riau mengadakan kunjungan ke muslim Rohingya yang mengalami kebijakan de Islamisasi. Kunjungan dilakukan di Rudenim Tanjungpinang, Ahad (29/07/2012) pukul 09.30 WIB.

Kunjungan dipimpin langsung Ketua Umum PD KAMMI Kepulauan Riau, Raja Dachroni. Dalam agenda itu, hadir sekitar 15 aktivis KAMMI Kepulauan Riau dan relawan dari Rumah Zakat Indonesia (RZI) Kota Batam.

Para aktivis KAMMI Kepulauan Riau menemui Muhammad Yunus, satu dari 82 orang pengungsi Muslim Rohingya Myanmar yang mampu berbahasa Indonesia.

Berikut hasil wawancara KAMMI Kepulauan Riau bersama pengungsi Muslim Royingya di Rudenim Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

KAMMI          : Apa kabar?
Yunus              : Alhamdulillah kondisi kami disini baik-baik saja
KAMMI          : Sudah berapa lama Yunus dan teman-teman di Rudenim Tanjungpinang?

Di Rudenim Tanjungpinang saya sudah sebelas bulan, ada juga yang sudah sembilan bulan. Yunus                       : Kami disini sudah relatif lama dan merasa sudah mulai jenuh dan ingin keluar dari Rudenim.
KAMMI          : Bagaimana kisahnya Yunus sampai di Rudenim Tanjungpinang?
Yunus              : Kami di sini sejak tahun 1994. Ketika itu saya berumur 16 atau 17 tahun. Saya memutuskan keluar dari Arakan, Myanmar karena sudah tidak tahan lagi dengan pembantaian junta militer Myanmar terhadap etnis Muslim Rohingya.

Awalnya, saya memilih mengungsi ke Bangladesh. Tapi kami mengalami penolakan sehingga terpaksa mengungsi ke Malaysia. Di Malaysia saya tinggal sekitar lima tahun. Setelah itu saya terdampar di Aceh dan ditahan pihak imigrasi Republik Indonesia yang bekerjasama dengan IOM dan UNHCR. Mereka mengarahkan kami ke Rudenim Tanjungpinang dengan alasan kemanusiaan.

KAMMI          : Bagaimana kualitas pelayanan di Rudenim?
Yunus              : Soal pelayanan kami merasa sangat puas. Makanan berbuka, sahur dan pakaian semua sudah disiapkan. Soal masalah kebutuhan hidup kami tidak merasa kekurangan.
KAMMI          : Sebenarnya Apa yang Yunus dan teman-teman inginkan di masa mendatang?
Yunus              : Kami menginginkan dapat lepas dari Rudenim, karena saya dan teman-teman sudah sebelas bulan tinggal disini. Saat ini setidaknya terdapat 18 orang yang berstatus pengungsi. Sisanya masih berstatus pencari suaka.
Kalau berstatus pengungsi ini masih menunggu jadwal wawancara dari IOM dan UNHCR saja, jika beres kami siap untuk dibebaskan. Walaupun sampai sekarang, saya merasakan heran mengapa belum juga diproses.
KAMMI          : Menurut Yunus, apakah mungkin terdapat motif lain dari pembantaian muslim Rohingya Myanmar?
Yunus              : Ya kami tahu isu itu. Isu tentang kekayaan alam gas bumi yang dimiliki di Arakan. Bumi dimana muslim Rohingya tinggal. Tapi saya pikir itu tidak benar. Sebab apa yang kami alami lebih kepada sentimen terhadap muslim Rohingya Myanmar.
KAMMI          : Apa harapan Yunus untuk KAMMI dan Indonesia?
Yunus              : Saya berharap KAMMI mampu mendorong pemerintah untuk membebaskan kami dari Rudenim Tanjungpinang. Sungguh kami tidak ingin lagi ke Myanmar dan berharap bisa hidup di Indonesia atau negara lain sehingga bisa menghirup udara dengan bebas. Seharusnya Indonesia mampu berperan penting, karena Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya Islam.
Reporter          : Tim Humas PD KAMMI Kepulauan Riau
Editor              : Inggar Saputra
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Template Design by Creating Website Published by Mas Template